Advertisement

Thursday, November 17, 2016

#PersibHariIni: 18 November 1999, Hujan Tunda Duel Indocement Kontra Persib di Cirebon

PERTANDINGAN Persib Bandung kontra Indocement pada pertandingan lanjutan Liga Indonesia (LI) VI/1999-2000 terpaksa ditunda akibat hujan deras yang mengguyur Stadion Bima Cirebon. Hujan deras yang disertai petir menjadikan lapangan tergenang air dan wasit memutuskan menghentikan pertandingan. Pada saat dihentikan, Indocement dan Persib masih bermain imbang tanpa gol. Berdasarkan regulasi dan kesepakatan kedua tim, pertandingan tunda dilanjutkan pada keesokan harinya di tempat yang sama.

Sumber : persib[dot]galamedianews[dot]com

Faktor Cuaca, Kick Off Persib Kontra Semen Padang Dimajukan Pukul 15.30 WIB

KICK off laga Persib Bandung kontra Semen Padang yang akan digelar di Stadion Si Jalak Harupat, Kab.Bandung, Sabtu (19/11/2016), dimajukan lebih awal. Sebelumnya, laga ini akan dihelat pukul 18.30 WIB.
Namun dengan mempertimbangkan faktor cuaca yakni intensita scurah hujan yang tinggi, maka pertandingan digelar mulai pukul 15.30 WIB.
General Coordinator Panpel Persib, Budhi Bram Rachman membenarkan, faktor cuaca Kota Bandung yang kerap di guyur hujan besar di malam hari yang menjadi salah satu alasan pertandingan digelar lebih awal.
"Iya, kick off pertandingan berubah jadi lebih awal yaitu 15.30 WIB, yang tadinya pukul 18.30 WIB. Alasanya, karena pertimbangan kondisi alam. Untuk pertandingan ini, panpel mencetak 22 ribu lembar tiket," kata Budi Bram, Kamis (17/11/2016).
Sebelumnya, saat Maung Bandung menjamu Persipura Jayapura di tempat sama, pekan lalu, pertandingan terpaksa molor selama 30 menit karena hujan besar yang mengguyung Kabupaten Bandung selama satu jam.
Beruntung, kata Bram, lapangan Stadion Si Jalak Harupat memiliki drainase yang cukup bagus. Sehingga dalam 30 menit genangan air sudah hilang. Sehingga pertandingan bisa dilangsungkan.
"Dimajukannya kick off bukan karena drainase lapangan. Karena genangan air di lapangan pada pertandingan kemarin bisa cepat surut. Tapi lebih pada kondisi cuaca saja," bebernya.
Editor: Andri Ridwan Fauzi

Duel Taktik Ala Italia dan Jerman Bakal Warnai Laga Persib Vs Semen Padang

BANDUNG, TRIBUNJABAR.CO.ID - Pekan ke-29 Indonesia Soccer Championship (ISC) A 2016 yang mempertemukan Persib Bandung dan Semen Padang, Sabtu (19/11/20w6) nanti akan menjadi duel taktik antara dua pelatih, Djadjang Nurdjaman dan Nil Maziar.
Strategi Djadjang dengan ciri khas permainan bola-bola pendek ala Gli Azzuri, Italia, akan berhadapan strategi racikan Nil yang kental dengan sepakbola ala Negeri Panzer yang terkenal dengan agresivitas tinggi sampai peluit panjang berbunyi. 
Genderang perang pun ditabuh oleh pelatih Maung Bandung.
"Kita sudah tahu betul Nil, kita juga sudah mengantisipasonya, kami akan peragakan itu pada pertandingan nanti," kata Djadjang di Lapangan Progresif, Jalan Soekarno Hatta, Kota Bandung, Kamis (17/11/2016).
Sedianya, dari empat pertemuan terakhir kedua pelatih, Nil masih mendominasi catatan statistik. Pada musim 2014, Persib harus mengakui keunggulan Semen Padang, baik pada laga kandang maupun tandang.
Namun, pada laga pembuka Persib dalam pentas Liga Indonesia 2015, Persib berhasil menang tipis 1-0 di Stadion Si Jalak Harupat, 4 April 2015 lalu. Namun, hasil tersebut tak menerus pada pertemuan kedua tim pada pekan ke-12 ISC, pasukan besutan Nil membuat Hariono dan kawan-kawan menelan kekalahan 0-4 di Stadion H Agus Salim, Kota Bandung.
"Kita akan lakukan variasi, dan mudah-mudahan jalan dalam pertandingan nanti," kata Djadjang.
Dalam melangsungkan misinya itu, Djadjang kini lebih leluasa pasalnya semua pasukannya telah siap 100 persen. "Kita sudah garap semua secara fisik, taktik, dan mental, siap tempur seratus persen," ujarnya. (Dam)

Natshir Mulai Antisipasi Jika Laga di Tengah Hujan

Akhir-akhir ini cuaca ekstrim melanda sebagian daerah di Jawa Barat khususnya di Kota Bandung. Kondisi tersebut tentunya sangat berpengaruh terhadap performa pemain sepakbola saat berlaga.

Bermain di bawah guyuran hujan, diakui kiper PERSIB, Muhammad Natshir Fadhil Mahbuby, membuat dirinya sulit memprediksi arah pantulan bola. Langkahnya pun tidak akan segesit saat kondisi lapangan kering.

“Kalau hujan ya banyak pengaruhnya. Selain bola licin, pengaruh juga ke pantulan bola. Dan yang pasti berpengaruh juga kepada fisik dan taktik,” kata Kiper yang akrab disapa Deden itu.

"Kondisi ini yang harus kita antisipasi. Karena bisa jadi pertandingan nanti lawan Semen Padang juga kondisinya hujan," sambungnya.

Untuk mengantisipasi hal tiu, Deden pun sudah menyiapkan teknik tersendiri jika mengharuskan dirinya berlaga di bawah guyuran hujan. Namun yang terpenting, lanjut Deden, yaitu menjaga kondisi supaya penampilannya tetap maksimal.

“Paling penting sih jaga kondisi. Jaga makanan, ada tambahan multivitamin. Kalau teknik di lapangan saat hujan beda triknya, ada tekniknya juga supaya kita tetap bisa maksimal,” tambahnya.

Deden menambahkan, pada laga pekan ke-29 TSC 2016 Presented by Indosat Ooredoo, Sabtu 19 November nanti ia akan bermain maksimal. Terlebih akan main di kandang sendiri. “Harus menang. Semua pemain pasti berusaha maksimal untuk raih poin penuh,” tuturnya.***

sumber : persib[dot]co[dot]id

Djadjang Ogah Terkecoh Absennya Tiga Pemain Lawan

Pelatih PERSIB, Djadjang Nurdjaman menilai Semen Padang tetap tim kuat meski tanpa tiga pilar utamanya. Karenanya, ia akan tetap menyiagakan timnya selama pertandingan berlangsung.

Ketiga pemain yang absen tersebut adalah Ricko Simanjuntak dan Lee Gil-Hoon karena akumulasi kartu, serta cederanya Hengki Ardiles, tak akan membuat kekuatan lawan berkurang.

Menurut Djadjang, selama menjadi pelatih, kondisi hilangnya pemain inti mayoritas tak membuat satu tim melemah. Pemain pengganti yang dipercaya tampil menghadapi PERSIB, selalu menunjukan penampilan maksimal dan merepotkan timnya.

"Saya sudah sangat berpengalaman dengan timpangnya kondisi tim lawan karena cedera atau akumulasi. Tapi, mereka akan tetap tampil baik dan menyulitkan," kata Djadjang usai melatih, Kamis (17/11/2016).

Dia mencontohkan, saat menghadapi Persija Jakarta, pekan lalu. Mereka tidak diperkuat oleh lima pemain inti, namun saat bertanding, para pemain pengganti masih bisa menunjukan kemampuannya.

"Kemarin lawan Persija atau Persipura, beberapa pemain absen, tapi tetap mereka sulit kita kalahkan. Jadi kita tak akan terkecoh oleh itu, kita tetap waspada," pungkasnya. ***

sumber : persib[dot]co[dot]id

Program Fisik Disiapkan untuk Mereka yang Tampil di Popwilnas

Lima penggawa PERSIB U-17 yang dipanggil Pekan Olahraga Pelajar Wilayah Nasional (Popwilnas) akan digembleng secara khusus oleh pelatih fisik, Gilang Fauzi. Tak lain agar peak performance Maung Ngora merata.

Kelima atlet yang mewakili Jawa Barat untuk Popwilnas di Jakarta, 13-19 November, itu adalah Asep Dani, Ilham Qolba, Ahmad Roby, Taufik Isnan dan Aqil Savik. Meraka akan tetap bergabung dengan tim Maung Ngora dan menyusul langsung dari Jakarta ke Semarang untuk memperkuat Putaran Nasional Piala Soeratin U-17 di Semarang, akhir pekan ini.

Menurut Gilang, dengan tampilnya lima pemain itu di Popwilnas tentu akan berpengaruh terhadap peak performance anak asuhnya itu. Namun ia tak khawatir lantaran dirinya sudah memiliki formula tersendiri untuk memacu penampilannya supaya tetap tampil baik di Piala Soeratin U-17 Nasional.

“Mereka tetap ikut di Putaran Nasional Soeratin. Untuk kondisinya memang ada pengaruh. Tapi nanti kita siapkan program khusus buat mereka. Tidak disamakan dengan pemain yang lain. Kita berikan program latihan terpisah,” kata Gilang.

Di Semarang nanti, Tim Maung Ngora akan berada di grup B bersama Sulawesi Tenggara Selection dan Persbit Bitung. Putaran Nasional itu akan mulai berlangsung pada 19 November 2016.***

sumber : persib[dot]co[dot]id

Sektor Sayap Jadi Perhatian Djadjang

Pelatih PERSIB, Djadjang Nurdjaman terus berbenah untuk menjamu Semen Padang di Stadion Si Jalak Harupat, Sabtu 19 November mendatang. Salah satunya menggenjot sektor pertahanan Maung Bandung, khususnya sektor sayap.

Menurut Djadjang, sang lawan memiliki pemain cepat di sektor sayap seperti Muhammad Nur Iskandar atau Irsyad Maulana. "Pembenahan dilakukan apalagi sektor sayap mereka cukup berbahaya ada Irsyad dan lainnya," terangnya.

"Saya pikir mereka cukup membahayakan selalu dan kita belajar dari itu. Kelemahan kita itu masih sering terjadi dan kita akan benahi dalam latihan," kata Djadjang, Kamis (16/11/2016).

Namun, secara umum semua lini terus dibenahi oleh Djadjang. Apalagi, Pelatih Semen Padang, Nil Maizar sebagai sosok yang memahami bagaimana menghadapi skema-skema menyerang dan bertahan Maung Bandung.

"Untuk sekarang waktu cukup bagus satu minggu tidak ke luar kota banyak waktu mempersiapkan diri. Semoga kita lebih siap," ungkapnya. ***

sumber : persib[dot]co[dot]id

Labels

Blog Archive